Sabtu, 07 April 2018

Apa itu Intelek dan Intelektual?


Intelektual adalah kemampuan intelek sendiri untuk berpikir dengan visualisasi dan memahami berbagai hal, terutama ide-ide yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.(Amaral, 2018).

Intelektual juga merupakan sesorang yang mempunyai kemampuan sendiri untuk meperoleh ilmu pengetahuan dan membuat perubahan dalam ide-ide yang dipikirkan untuk menjadi sesorang yang profesional. (Amaral, 2018).


Setiap individu memiliki otak yang digunakan untuk berpikir. Berpikir itu merupakan gabungan antara kecerdasan, intelektual, dan intelegensi. Semua itu adalah satu kesatuan yang saling terkait.

Kata Intelek berasal dari kosakata Latin yaitu: intellectus yang berarti pengertian, pemahaman dan kecerdasan. Dalam pengertian sehari-hari kemudian berarti kecerdasan, kepandaian, atau akal. 
Pengertian intelek ini berbeda dengan pengertian taraf kecerdasan atau intelegensi. Intelek lebih menunjukkan pada apa yang dapat dilakukan manusia dengan intelegensinya; hal yang tergantung pada latihan dan pengalaman.
Kata ‘intelektual’ berkaitan dengan kata ‘intelek’. Intelek berarti “istilah psikologi tentang daya atau proses pikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi; kecerdasan berpikir. Kata intelek juga berkonotasi untuk menyebut kaum terpelajar atau kaum cendekiawan.” Sedangkan kata intelektual berarti suatu sifat cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Kata intelektual juga berkonotasi sebagai kaum yang memiliki kecerdasan tinggi atau juga disebut kaum cendekiawan.
Artinya, kerja intelektual bukan hanya kerja berpikir. Harus ada bagian intuisi selain logika yang berfungsi sebagai pengawal etik logika. Di sinilah peran agama yang kemudian terkenal dalam ungkapan Albert Einstein bahwa “ilmu tanpa agama buta, agama tanpa dan ilmu lumpuh”(Keith Ward, 2002).
Dari pengertian istilah, intelektualisme adalah sebuah doktrin filsafat yang menitikberatkan pengenalan (kognisi) melalui akal serta secara metafisik memisahkannya dari pengetahuan indera serapan. Intelektualisme berkerabat dengan rasionalisme. Dalam filsafat Yunani Purba, penganut intelektualisme menyangkal kebenaran pengetahuan indera serta menganggap pengetahuan intelektual sebagai kebenaran yang sungguh-sungguh.
Di dalam filsafat modern, intelektualisme menentang keberatsebelahan sensasionalisme yang hanya mengandalkan indera, antara lain didukung oleh Rene Descartes (1596-1650), kaum Cartesian, serta sampai batas tertentu oleh Spinizisme. Pada masa kini bercampur dan tambah dengan aliran agnitisme intelektualisme dibela positivisme logikal (Hassan Shadily, 1980).
Menurut Chaplin (1981: 5), intelektual adalah proses kognitif, proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan dan juga merupakan kemampuan mental atau intelegensi.

Kecerdasan (Intelektual) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan alamnya. Oleh karena itu, individu mempunyai kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi kecerdasan dasar yang dimiliki.



Demikian pengertian tentang Apa itu Intelek dan Intelektual? Semoga bermanfaat buat Semua.



0 komentar:

Posting Komentar